Sekitar 60 persen tubuh kita terdiri dari air. Agar dapat terus berfungsi dengan baik, penting bagi kita untuk memperhatikannya setiap hari. Hidrasi merupakan kunci untuk membantu semua organ dalam tubuh kita bekerja secara efisien. (Baca: 12 Khasiat konsumsi air putih). Jika hidrasi membantu semua organ tubuh berjalan lancar, maka dehidrasi yang terjadi akibat kurang mengonsumsi cairan atau kehilangan cairan tubuh dapat menyebabkan segala macam kerusakan pada tubuh. Jadi, berapa banyak yang harus Anda minum? Rata-rata orang harus minum sekitar dua liter air sehari, dan lebih banyak lagi pada suhu tinggi atau jika Anda sangat aktif. Dehidrasi dapat disebabkan oleh kurang minum, tetapi juga disebabkan oleh hal-hal lain seperti diare, muntah, demam, keringat berlebihan, dan peningkatan buang air kecil (sebagai akibat diabetes atau obat-obatan tertentu, misalnya). Tapi apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Anda saat mencapai titik dehidrasi? Baca lebih lanjut kemungkinan gejala dan komplikasi, dari yang ringan sampai yang parah dari Bahaya Kurang Minum Air Putih ini.
Bahaya Kurang Minum Air Putih
- Merasa lapar meskipun sebenarnya tidak.
Sering kali orang bingung membedakan apakah dirinya dehidrasi atau kelaparan. Jika Anda baru saja makan tapi tidak merasa kenyang, cobalah menenggak segelas air untuk melihat apakah tubuh Anda masih juga ingin makan.
- Merasa lelah, terganggu, bingung, bahkan pusing.
Semua sistem tubuh kita bergantung pada oksigen yang diberikan oleh darah kita untuk berfungsi secara normal. Ketika pengiriman darah terganggu oleh dehidrasi, tidak satu pun organ tubuh kita bekerja secara normal, sehingga menyebabkan kelesuan tidak hanya tubuh, tapi juga pikiran yang menyebabkan masalah ingatan jangka pendek dan sulit berkonsentrasi. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nutrition Reviews menunjukkan bahwa dehidrasi juga dapat menyebabkan perubahan mood, termasuk cepat marah.
- Mengalami sembelit.
Ketidakseimbangan cairan juga bisa menyebabkan masalah pada sistem pencernaan. Kita cenderung menganggap serat sebagai solusi utama untuk mengatasi sembelit, padahal air sama pentingnya. Serat ibaratnya sebagai ‘penyapu jalan’ usus kita karena membantu mengeluarkan racun, tapi toksin tersebut tidak dapat keluar dari sistem pencernaan tanpa dikeluarkan, dan untuk itu kita membutuhkan air.
- Kulit mengalami iritasi
Jika tubuh tidak mendapatkan cukup air, efeknya bisa terlihat pada kulit Anda. Kulit kering yang kekurangan minyak, berbeda dengan kulit yang mengalami dehidrasi atau kekurangan air. Namun, ada beberapa gejala yang serupa, terutama gatal, sensitif, dan kusam. Kulit dehidrasi juga bisa rentan terhadap jerawat, kering dan berminyak.
- Berisiko tinggi terkena serangan jantung dan syok hipovolemik (kurangnya volume darah).
Air diperlukan untuk membantu fungsi jantung bekerja dengan baik, dan kekurangan air dapat menjadi masalah pada sistem kardiovaskular Anda. Dehidrasi menyempitkan pembuluh darah dan membuat darah lebih kental, yang berarti jantung harus bekerja ekstra keras untuk memompanya melalui tubuh. Dalam kasus yang cukup serius, hal ini bisa membuat tubuh mengalami syok kardiogenik, sebuah kondisi yang mengancam jiwa di mana jantung gagal memompa cukup darah melalui tubuh. Dehidrasi juga dapat menyebabkan volume darah tubuh menurun, yang dapat menyebabkan syok hipovolemik (atau syok berkurangnya volume darah), serta komplikasi lain yang mengancam jiwa.
- Mengalami masalah pada kandung kemih, ginjal, atau infeksi saluran kemih.
Ginjal dan air memiliki semacam hubungan simbiosis. Ginjal bekerja untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh, tapi ginjal juga membuang limbah dari aliran darah bersama dengan hati, mereka bertindak sebagai “sistem penyaringan alami tubuh.” Mereka membutuhkan air untuk bekerja dengan baik, dan jika mereka tidak mendapatkan cukup banyak air untuk melakukan pekerjaan mereka, Anda dapat mengalami infeksi kandung kemih dan saluran kencing. Selain itu, deposit mineral dan garam yang terakumulasi secara alami di ginjal memerlukan air untuk dipecah. Tanpa air yang cukup, endapan itu bisa berubah menjadi batu ginjal yang sangat menyakitkan.
Cara terbaik untuk mencegah hal tersebut terjadi ialah dengan mencukupi asupan dua liter air per hari seperti yang direkomendasikan, yang bisa dalam berbagai bentuk, bukan hanya melalui air minum, tapi juga makanan. Anda bisa mendapatkan cairan yang diperlukan dari makanan, termasuk sup, buah, dan sayuran, dan minuman yang mengandung air, termasuk kopi, teh, susu, jus buah murni, dan minuman olahraga. Jika Anda mengonsumsi salah satu dari makanan atau minuman tersebut sebagai sumber air, pastikan Anda juga memperhatikan asupan kafein, gula, dan kalori Anda dan tidak mengonsumsi dengan jumlah yang berlebihan. Baca juga: 9 Alasan Anda Harus Minum Kopi Setiap Hari.
Jika Anda mengalami beberapa gejala ringan di atas, seperti merasa lelah, pusing, atau lapar, maka cobalah minum air dan lihat apakah gejala tersebut hilang atau berkurang. Kalau tidak, atau Anda mengalami gejala yang lebih berat, maka sebaiknya hubungi dokter.
Demikianlah Bahaya Kurang Minum Air Putih, semoga bermanfaat.