Jumlah populasi orang kidal di dunia ini hanya 10%. Bagi orang kidal, hidup tidaklah mudah. Sepanjang sebagian besar sejarah, stigma besar yang melekat pada orang kidal begitu buruk, mulai diidentiikkan sebagai sesuatu yang najis sampai pada penyihir. Di zaman Abad Pertengahan, menulis dengan tangan kiri dikaitkan dengan apa yang dimiliki oleh setan. Seiring dengan perjalanan waktu, dunia semakin banyak menerima orang kidal, namun masih ada beberapa hal yang terkait dengan kecenderungan tangan kiri: meja tulis dan buku tulis, gunting yang hampir tidak dapat digunakan dan menurut beberapa penelitian harapan hidup orang kidal mungkin lebih rendah daripada orang kanan. Lantas, Mengapa ada orang kidal?
Mengapa ada orang kidal?
Berbagai penelitian tentang orang kidal ini sebenarnya sudah lama dilakukan, kemudian muncul berbagai teori yang berbeda tentang orang kidal ini. Sebenarnya, para ilmuwan telah berspekulasi selama bertahun-tahun bahwa satu gen dapat mengendalikan preferensi kiri-kanan pada manusia. Sayangnya, mereka tidak bisa menunjukkan dengan tepat di mana letak gen itu.
Pemindaian ultrasound pertama pada tahun 1980an menunjukkan bahwa preferensi tangan untuk bergerak ke kiri atau ke kanan berkembang di rahim sejak minggu kedelapan kehamilan. Mengisap jempol kiri atau kanan dimulai dari minggu ketiga belas.
Pada tahun 2012, para peneliti di Northwestern University mengembangkan model matematis untuk menunjukkan bahwa persentase orang kidal merupakan hasil evolusi manusia, khususnya keseimbangan kerja sama dan kompetisi. Dengan kata lain, mereka berpikir bahwa meskipun dasar untuk kidal atau kanan mungkin bersifat genetik, namun mungkin ada faktor sosial yang menjelaskan mengapa rasionya sangat tinggi.
Sebuah tim ilmuwan dari Belanda, Inggris, dan China melakukan analisis genetik untuk mengidentifikasi apa yang berkontribusi pada perbedaan kiri dan kanan ini dalam sistem saraf. Penelitian mereka yang berjudul “Epigenetic regulation of lateralized fetal spinal gene expression underlies hemispheric asymmetries” diterbitkan pada 1 Februari 2017, di jurnal eLife.
Penemuan tersebut menjelaskan bahwa preferensi tangan kita sebenarnya berasal dari sumsum tulang belakang, bertentangan dengan teori sebelumnya bahwa otak mungkin merupakan penentu utama.
Korteks motorik otak kita mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang, yang memungkinkan gerakan lengan dan kaki. Tapi ketika mengamati perkembangan janin di rahim, peneliti mengakui bahwa preferensi tangan sudah diputuskan sebelum korteks motor dan sumsum tulang belakang. Ada perbedaan yang terdeteksi antara jumlah gen yang diekspresikan pada sisi kanan atau kiri sumsum tulang belakang pada minggu kedelapan.
Baca juga: Fakta tentang tubuh manusia.
Masih diperlukan banyak penelitian tentang Mengapa ada orang kidal? yang akan membantu pemahaman baru penyebabkan kecenderungan penggunaan tangan kanan atau kiri.