Virus MERS, Bahaya dan Cara Mencegahnya
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini dunia kesehatan dihebohkan dengan ditemukannya sebuah penyakit baru yang menyerang sistem pernafasan manusia. Penyakit mematikan yang telah banyak merenggut korban jiwa tersebut dikenal dengan nama penyakit MERS. Kamu pasti sudah pernah menonton beritanya di televisi ataupun membaca di koran kan?
Penyakit baru ini cukup menyita perhatian publik terutama pemerintah dan lembaga terkait seperti WHO (World Health Organisation) dan media-media elektronik maupun cetak pun gencar memberitakannya. Menurut Kementrian Kesehatan RI, penyakit mers adalah penyakit yang muncul akibat infeksi virus dengan nama korona. Virus ini dikenal juga dengan sebutan Middle Eastern Respiratory Sindrome Coronavirue (MERS-Cov). Gawatnya, hingga saat ini para ahli belum menemukan vaksin yang bisa membantu agar seseorang tidak terjangkit virus ini.
Mengenal Virus Mers
Secara umum koronavirus adalah virus dari famili coronavida. Berbagai penyakit diyakini disebabkan oleh virus ini dan secara umum dibagi dalam tiga kelompok atau golongan. Golongan satu dan dua biasanya cenderung menginfeksi binatang mamalia. Sementara itu, golongan ketiga cenderung menginfeksi unggas atau burung.
Pada manusia, penyakit yang disebabkan oleh koronavirus sangat bervariasi. Kadang hanya menyebabkan penyakit ringan seperti flu. Tetapi di lain kesempatan menyebabkan penyakit berat seperti gangguan pernapasan yang berbahaya seperti SARS dan MERS. Pada tahun 2012, banyak pihak yang kaget dan dibuat heran karena munculnya sebuah penyakit baru di Arab Saudi. Inilah awal diketahuinya ada virus MERS.
Banyak anggapan yang beredar bahwa penyakit atau virus ini pertama kali ditularkan oleh unta. Para ahli kesehatan pun segera meneliti kebenaran anggapan tersebut. Setelah melakukan beberapa kali penelitian untuk menemukan asal pasti virus MERS, hasilnya ternyata benar virus tersebut berasal dari unta. Mengapa Arab Saudi menjadi negara pertama yang terjangkit, mungkin karena di sana identik dengan negara unta.
Diketahui, ternyata sejak 20 tahun terakhir, virus tersebut sering ditemukan pada unta-unta muda yang mengalami masalah pernafasan. Hanya saja mungkin belum disadari dan juga mungkin belum ketahuan ketika menyebar pada manusia. Seperti virus-virus lain yang menyerang organ pernafasan, virus MERS juga sangat mudah menyebar melalui udara. Jika melalui udara saja virus ini mudah tersebar apalagi kalau terjadi kontak fisik ya.
Bahaya Virus MERS
Kenapa virus MERS begitu ditakutkan semua orang? Sampai-sampai pemerintah Indonesia sempat memberikan peringatan khusus untuk warga-warga Indonesia yang berada di Arab Saudi baik sebagai turis, menjadi TKI, TKW ataupun yang melaksanakan umrah agar berhati-hati dan melakukan tips pencegahan khusus agar terhindar dari virus MERS.
Virus MERS berbeda dengan virus SARS yang begitu mudah menular. Sebagaimana diketahui, virus SARS begitu cepat berkembang dan menular. Ketika virus SARS mewabah di Asia tahun 2003 dalam sekejap lebih dari 8 ribu orang terinfeksi dan sekitar 700 orang dinyatakan meninggal.
Seperti SARS, virus ini juga menyebabkan infeksi pada paru-paru. Penderita MERS akan mengalami batuk, kesulitan bernapas, dan memiliki suhu demam tinggi. Parahnya lagi virus ini juga bisa mengakibatkan gagal ginjal dalam waktu singkat. Nah, hal inilah yang bisa menyebabkan penderitanya bisa meninggal.
Tercatat, berdasarkan informasi didapat dari organisasi kesehatan dunia (WHO), pada pertengahan 2014 lalu ditemukan ada sekitar 500 orang yang terserang virus ini dimana lebih dari 50 % nya ditemukan di Arab dan sekitar 30 % kemudian meninggal dunia.
Gejala jika terinfeksi virus MERS
Berhubung belum ditemukan vaksin untuk mencegah agar virus ini tidak menyerang, jadi lebih baik kita berjaga-jaga. Penting bagi kita untuk mengetahui apa gejala yang ditunjukkan jika kita atau seseorang terinfeksi virus MERS. Terlebih kalau kamu tinggal di Arab Saudi atau baru saja pulang dari kunjungan di Timur Tengah. Apa saja gejala tersebut?
- Bersin-bersin. Setiap orang mungkin pernah mengalami bersin. Bersin memang hal biasa tetapi jika bersin tidak normal, bisa saja itu bukan bersin biasa lagi.
- Demam panas dan tinggi hingga 38 o Celcius. Badan yang panas memang menjadi tanda berbagai penyakit termasuk MERS ini.
- Batuk. Jika kamu batuk yang tidak kunjung sembuh, waspadalah terlebih kalau disertai dengan gejala lain.
- Nafas pendek-pendek. Ketika virus ini menyerang, baik unta maupun manusia akan sulit untuk bernafas dan sesak. Jangka waktu yang harus diperhatikan adalah sulit bernafas lebih dari dua minggu.
- Menurunnya fungsi ginjal. Jika selama ini ginjal kamu normal dan tiba-tiba bermasalah, jangan menunda untuk melakukan cek.
- Nyeri pada dada. Nyeri di dada sesekali mungkin kamu abaikan. Namun, nyeri di dada berkali-kali, sebaiknya periksa pada ahli.
- Penurunan berat badan secara drastis. Berat badan turun belum tentu berarti diet kamu berhasil, bisa jadi itu penyakit.
Cara mencegah agar tidak terinfeksi virus MERS
Virus MERS bisa menyebabkan komplikasi seperti pernafasan dan gagal ginjal. Kamu tidak mau hal itu sampai terjadi kan? Mengingat penyakit ini adalah sejenis penyakit yang bisa menular, maka kita harus melakukan tindakan-tindakan pencegahan agar penyakit tersebut tidak membahayakan kita. Apa yang bisa kita lakukan?
Pertama, kita harus membiasakan pola hidup sehat. Jaga kebersihan tangan dengan menggunakan sabun antiseptik atau desinfektan agar kuman yang hinggap di tangan bisa terbasmi. Mencuci tangan sesering mungkin adalah cara untuk menjaga kebersihan. Jika tangan kotor dan belum dicuci, hindarilah menyentuh berbagai anggota tubuh terutama mulut, mata dan hidung.
Kedua, perkuat daya imun tubuh. Solusi utama yang disarankan para ahli adalah memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit. Bagaimana caranya? Memenuhi asupan gizi, dan nutrisi di dalam tubuh dengan banyak mengkonsumsi sayur-sayuran hijau.
Orang yang sedang mengalami daya tahan tubuh rendah akan mudah terserang. Jadi, kalau kamu sedang kurang enak badan, capek, sudah berumur tua dan kurang makan, sebaiknya lebih menjaga diri. Begitu juga, bagi kamu yang sedang mengidap penyakit berat yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Selain berhati-hati, sebaiknya juga tidak berkunjung ke daerah yang banyak untanya seperti Arab Saudi.
Ketiga, cegah penularan. Untuk mencegah terjadinya penularan, kurangi kontak fisik secara langsung dengan penderita. Jika terpaksa atau dengan alasan kemanusiaan maka pakailah sarung tangan atau alat-alat lain yang bisa menghalangi penyebaran virus.
Mungkin awalnya kamu tidak terserang virus ini, tetapi karena kamu terlalu sering bersentuhan dan melakukan kontak fisik dengan penderita. Jika kamu orang yang masuk kategori daya imun rendah, sebaiknya kamu memberi kesempatan kepada tenaga medis untuk merawat kenalan kamu yang terinfeksi.
Keempat, jika kamu sedang berada di daerah rawan MERS ataupun baru bertemu dengan penderita MERS. Setelah itu terjadi deman dan batuk, maka jangan menunda untuk segera ke dokter. Kamu bisa jadi terjangkit virus MERS jadi lakukan tindakan cepat agar virus tersebut tidak terlanjur menyebar.
Kelima, gunakan masker agar virus yang ada di udara tidak masuk melalui mulut. Jangan asal-asalan dalam memilih masker. Gunakanlah masker yang berkualitas dan memenuhi standar.
Nah, pada prinsipnya mencegah dan meningkatkan benteng pertahanan tubuh jauh lebih baik daripada mengobati ketika kita sudah terserang penyakit ini. Semoga bermanfaat.