Hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh. Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme, suhu tubuh, detak jantung, dan fungsi organ lainnya.
Jika kadar hormon tiroid terlalu tinggi, maka tubuh akan mengalami berbagai gejala seperti berat badan turun drastis, jantung berdebar, mudah lelah, gelisah, susah tidur, mata menonjol, dan pembengkakan di leher. Hipertiroid dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, osteoporosis, dan mata kering jika tidak diobati dengan tepat.
Hipertiroid dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit Graves, nodul tiroid, tiroiditis, overdosis obat tiroid, atau konsumsi makanan yang mengandung yodium tinggi. Untuk mengetahui apakah Anda menderita hipertiroid, Anda perlu melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon tiroid, TSH, dan antibodi tiroid.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan fisik, USG tiroid, atau scan radioaktif untuk melihat ukuran, bentuk, dan aktivitas kelenjar tiroid Anda.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang berada pada leher bagian bawah. Tiroid menghasilkan hormon yang berhubungan dengan berbagai fungsi metabolisme, seperti jumlah kalori yang terbakar, suhu tubuh, dan berat tubuh.
Hipertiroid merupakan acuan dalam menetapkan gejala dan tanda-tanda yang berkaitan dengan produksi hormon tiroid yang berlebihan yang biasanya ditandai dengan timbulnya penyakit gondok.
Hipertiroid merupakan suatu sindroma klinik yang terjadi karena pemaparan jaringan terhadap hormone tiroid berlebihan. Penyakit tiroid merupakan penyakit yang banyak ditemui di masyarakat, 5% pada pria dan 15% pada wanita.
Istilah hipertiroidisme sering disamakan dengan tirotoksikosis, meskipun secara prinsip berbeda. Dengan hipertiroidisme dimaksudkan hiperfungsi kelenjar tiroid dan sekresi berlebihan dari hormon tiroid dalam sirkulasi.
Faktor
Penyakit hipertiroid terjadi karena beberapa faktor:
- Penyakit Graves (gangguan kekebalan tubuh yang menghasilkan kelebihan hormon tiroid)
- Tumor.
- Ketidak seimbangan hormon (Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid -Pengeluaran yang abnormal dari TSH/Thyroid Stimulating Hormon).
- Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid).
- Pemasukkan yodium yang berlebihan.
Penyebab
Beberapa penyebab Hipertiroid:
GRAVE’S DISEASE
Kondisi yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh di mana zat antibodi menyerang kelenjar tiroid, sehingga menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid terus menerus.
Graves’ disease lebih banyak ditemukan pada wanita dari pada pria, gejalanya dapat timbul pada berbagai usia, terutama pada usia 20 – 40 tahun. Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, yaitu dimana zat antibodi menyerang sel dalam tubuh itu sendiri.
NODULAR THYROID DISEASE
Pada kondisi ini biasanya ditandai dengan kelenjar tiroid membesar dan tidak disertai dengan rasa nyeri. Penyebabnya belum diketahui. Tetapi umumnya timbul seiring dengan bertambahnya usia.
SUBACUTE THYROIDITIS
Ditandai dengan rasa nyeri, pembesaran kelenjar tiroid dan inflamasi, dan mengakibatkan produksi hormon tiroid dalam jumlah besar ke dalam darah.
POSTPARTUM THYROIDITIS
Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 – 6 bulan pertama setelah melahirkan dan terjadi selama 1 -2 bulan. Umumnya kelenjar akan kembali normal secara perlahan-lahan.
Walaupun ada beberapa jenis kondisi hipertiroid, umumnya setiap pasien merasakan gejala yang sama. Dikarenakan metabolisme tubuh meningkat, pasien biasanya merasakan panas dan berkeringat lebih banyak dibandingkan orang lain.
Mereka merasa kelelahan namun sulit tidur.Tangan gemetaran dan denyut jantung tidak normal. Pada beberapa kasus, pasien juga mengalami sesak napas, nyeri di dada dan otot terasa lemas.
Gejala
Gejala-gejala yang sering di alami oleh para penderita hipertiroid:
- Sering merasa gelisah atau agitasi.
- Emosi yang kurang stabil.
- Mengalami susah tidur atau insomnia
- Jantung yang sering berdebar cepat tidak seperti biasanya.
- Merasa gugup dan lebih cepat lelah.
- Rambut rontok.
- Sering mengeluarkan keringat.
- Berat badan turun meskipun makan dengan porsi yang tetap bahkan lebih banyak.
- Buang air besar lebih banyak atau diare.
- Bola mata menonjol seperti mata membengkak ataupun kelopak mata turun.
- Pada wanita, haid tidak teratur.
Gejala pada tiap orang berbeda-beda. Meskipun sebagian besar gejala hipertiroid cukup mengganggu, namun sebagian besar tidak mengancam nyawa, kecuali bagi penderita penyakit jantung.
Pada kasus ini, hipertiroid yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak buruk bagi jantung, dan dapat menyebabkan gagal jantung, detak jantung yang tidak normal atau ritme jantung tidak normal. Hipertiroid bahkan dapat menyebabkan osteoporosis.
Cara Mengobati Hipertiroid
Pengobatan hipertiroid tergantung pada penyebab, usia, kondisi kesehatan, dan preferensi Anda. Ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat Anda lakukan, seperti:
Obat Anti-Tiroid
Obat anti-tiroid adalah obat yang dapat menghambat produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Obat ini biasanya diberikan selama 12-18 bulan untuk mengembalikan kadar hormon tiroid ke normal.
Obat anti-tiroid yang umum digunakan adalah metimazol dan propiltiourasil. Obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti ruam kulit, gatal, demam, sakit kuning, atau penurunan jumlah sel darah putih. Oleh karena itu, Anda perlu memeriksakan diri secara rutin ke dokter untuk memantau kondisi Anda.
Terapi Radioaktif Yodium
Terapi radioaktif yodium adalah pengobatan yang menggunakan yodium radioaktif untuk merusak sel-sel kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Yodium radioaktif akan diberikan melalui mulut dalam bentuk kapsul atau cairan, dan akan diserap oleh kelenjar tiroid.
Dalam beberapa minggu atau bulan, kelenjar tiroid akan menyusut dan menghasilkan hormon tiroid lebih sedikit. Terapi radioaktif yodium dapat menyebabkan hipotiroid, yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup.
Jika ini terjadi, Anda perlu mengonsumsi obat tiroid seumur hidup untuk menggantikan hormon yang hilang. Terapi radioaktif yodium juga dapat mempengaruhi kesehatan mata, terutama jika Anda memiliki penyakit Graves.
Anda juga perlu menghindari kontak dekat dengan orang lain selama beberapa hari setelah terapi, karena Anda dapat memancarkan radiasi.
Operasi Tiroid
Operasi tiroid adalah pengobatan yang melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Operasi ini biasanya dilakukan jika Anda alergi terhadap obat anti-tiroid, memiliki nodul tiroid yang besar, atau tidak dapat menjalani terapi radioaktif yodium.
Operasi tiroid dapat menghilangkan gejala hipertiroid, tetapi juga dapat menyebabkan hipotiroid, kerusakan saraf, atau perdarahan. Anda juga perlu mengonsumsi obat tiroid seumur hidup setelah operasi untuk menggantikan hormon yang hilang.
Pengobatan Alternatif
Selain pengobatan medis, Anda juga dapat melakukan pengobatan alternatif untuk mengatasi hipertiroid. Beberapa pengobatan alternatif yang dapat Anda coba adalah:
- Mengonsumsi makanan yang mengandung selenium, seperti kacang-kacangan, ikan, daging, telur, dan jamur. Selenium dapat membantu mengatur fungsi kelenjar tiroid dan mengurangi peradangan.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D, seperti susu, keju, yogurt, sayuran hijau, dan buah-buahan. Kalsium dan vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
- Menghindari makanan yang mengandung yodium tinggi, seperti garam beryodium, makanan laut, rumput laut, dan makanan olahan. Yodium dapat merangsang produksi hormon tiroid dan memperburuk gejala hipertiroid.
- Mengonsumsi herbal yang dapat menenangkan sistem saraf, seperti chamomile, lavender, lemon balm, dan valerian. Herbal ini dapat membantu mengurangi stres, gelisah, dan insomnia yang sering dialami oleh penderita hipertiroid.
- Melakukan olahraga ringan, seperti berjalan, bersepeda, atau yoga. Olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme, menurunkan berat badan, dan meningkatkan mood Anda. Namun, hindari olahraga yang terlalu berat atau intens, karena dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah Anda.
Cara Mengobati Hipertiroid Secara Alami
Hipertiroid dapat ditangani dengan menggunakan obat-obatan yang bekerja dengan menekan produksi hormon tiroid, dan mencegah timbulnya kembali gangguan atau kerusakan pada sel tiroid.
Walaupun dapat membantu mengatasi hipertiroid, namun obat-obatan ini MEMILIKI EFEK SAMPING dari mulai timbulnya bercak kemerahan pada kulit sampai dengan terjadinya hipertiroid itu sendiri.
Operasi merupakan salah satu cara mengatasi hipertiroid yang sering dianjurkan oleh dokter. Tetapi jangan terburu-buru menjalaninya. Tiroid yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. Jadi, pola makan yang sehat merupakan cara terbaik untuk mengatasinya.
Produk yang kami rekomendasikan untuk mengobati ialah:
- Transfer Factor, atau
- Propolis.
Cara Mengobati Hipertiroid dengan Transfer Factor.
- Mengonsumsi Transfer Factor Trifactor 3×2
- Mengonsumsi Transfer Factor Plus 3×1
Cara Mengobati Hipertiroid dengan Melia Propolis.
Mengonsumsi melia propolis 10-20 tetes 3-4x sehari.
FAQ
Apa itu hipertiroid?
Hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.
Apa saja gejala hipertiroid?
Gejala hipertiroid antara lain berat badan turun drastis, jantung berdebar, mudah lelah, gelisah, susah tidur, mata menonjol, dan pembengkakan di leher.
Bagaimana cara mendiagnosis hipertiroid?
Cara mendiagnosis hipertiroid adalah dengan melakukan pemeriksaan darah, fisik, USG tiroid, atau scan radioaktif.
Bagaimana cara mengobati hipertiroid?
Cara mengobati hipertiroid adalah dengan menggunakan obat anti-tiroid, terapi radioaktif yodium, operasi tiroid, atau pengobatan alternatif.
Apa saja komplikasi hipertiroid?
Komplikasi hipertiroid antara lain gagal jantung, osteoporosis, dan mata kering.
Penutup
Hipertiroid adalah kondisi yang dapat mengganggu keseimbangan hormon tiroid dan menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman. Untuk mengobati hipertiroid, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter dan memilih pengobatan yang sesuai dengan penyebab, usia, kondisi kesehatan, dan preferensi
Anda. Anda juga perlu mengubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu atau memperburuk hipertiroid. Dengan demikian, Anda dapat mengatasi hipertiroid dengan mudah dan aman.