
Herpes zoster: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Cara Diagnosis, dan Kapan Harus ke Dokter – Cara air (chickenpox) dan cacar ular atau cacar api (herpes zoster) merupakan dua jenis penyakit yang berasal dari virus yang sama.
Cacar air menyebabkan lepuh gatal yang mungkin bermula di punggung, dada, dan wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Sementara herpes zoster merupakan ruam dengan nyeri yang iasanya muncul di satu sisi tubuh.
Jika Anda mulai merasa geli dan gatal di satu sisi tubuh dan kemudian melihat ruam, maka sebaiknya hubungi dokter agar bisa memeriksa kondisi Anda, dan memastikan apakah Anda terkena herpes zoster.
Penyebab Herpes Zoster.
Baik cacar air maupun herpes zoster disebabkan oleh varicella zoster.
Ketika masuk ke tubuh, masalah pertama yang disebabkannya ialah cacar air, yang juga disebut varicella. Cacar air biasanya menjangkiti anak-anak, namun juga bisa menyerang orang dewasa.
Bahkan setelah infeksi cacar air berakhir, virus dapat hidup dalam sistem saraf selama bertahun-tahun sebelum aktif kembali menjadi herpes zoster.
Sebagian besar herpes zoster sembuh dalam dua hingga tiga minggu. Herpes zoster jarang terjadi lebih dari satu kali pada orang yang sama.
Virus Varicella zoster tidak sama dengan virus herpes simpleks; namun, mereka berasal dari keluarga virus yang sama.
Gejala herpes zoster

Gejala pertama dari herpes zoster biasanya berupa nyeri dan sensasi terbakar. Bagi sebagian orang, ini bisa sangat intens. Tergantung pada lokasi nyeri. Rasa sakit biasanya di satu sisi tubuh dan terjadi pada bercak kecil. Ruam merah biasanya terjadi.
Karakteristik ruam meliputi:
- Bintik merah
- Lepuh berisi cairan yang mudah pecah
- Lepuh yang menguning dan kering
- Ruam dari tulang belakang ke batang tubuh
- Ruam di wajah dan telinga
- Ruam ringan, yang dapat muncul hingga lima hari sesudahnya dan pertama kali terlihat seperti bintik-bintik merah kecil yang berubah menjadi lepuh
- Ruam yang biasanya hilang dalam dua hingga empat minggu
- Ruam biasanya terlokalisasi di satu sisi tubuh
- Gatal
Beberapa orang juga mengalami:
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Kelelahan
- Hipersensitivitas dan nyeri kulit di area di mana herpes zoster muncul
- Demam, menggigil, sakit kepala, mual.
Beberapa orang menderita penyakit herpes zoster tanpa pernah mengalami ruam.
Baca juga: Apa itu herpes, Penyebab, Gejala dan Perbedaan – Hubungan Herpes Genital dan Oral.
Faktor Risiko Herpes Zoster
Ketika cacar air yang sembut aktif kembali, ia bergerak dari saraf tubuh ke ujung kulit, menghasilkan lepuh. Faktor risiko untuk reaktivasi virus ini termasuk:
- Usia tua,
- Fungsi kekebalan tubuh yang buruk, dan
- Pernah menderita cacar air sebelum usia 18 bulan.
- Orang yang menderita penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan, seperti HIV;
- Orang yang menderita penyakit yang memerlukan pengobatan yang memiliki efek pada sistem kekebalan tubuh, seperti pengobatan dengan kemoterapi untuk kanker;
- Orang yang menderita penyakit neoplasik; atau
- Penerima transplantasi organ.
Bagaimana virus ini tetap berada di dalam tubuh atau kemudian aktif kembali belum diketahui dengan pasti. Paparan virus pada lepuhan dapat menyebabkan cacar air pada seseorang yang belum pernah mengidapnya, tetapi tidak akan memicu herpes zoster. Diagnosis biasanya didasarkan pada tanda dan gejala seseorang.
Jika Anda memiliki faktor kesehatan yang membuat Anda berisiko terkena herpes zoster, pastikan Anda mengenali gejala-gejalanya dan dipantau secara ketat oleh dokter sehingga dapat diobati segera jika terkena penyakit ini.
Untuk lansia dan populasi sehat yang tidak beririsiko, herpes zoster lebih memungkinkan untuk berkembang lebih lanjut tanpa intervensi, dan karenanya risiko komplikasi yang terkait lebih besar.
Herpes zoster hanya menular bagi mereka yang belum menderita cacar air. Jika seseorang tanpa antibodi varicella tertular oleh seseorang yang menderita herpes zoster, mereka dapat terserang cacar air tetapi mereka tidak dapat terkena herpes zoster dari orang lain.
Kapan harus ke dokter?
Hubungi dokter segera jika Anda mencurigai terkena herpes zoster, terutama dalam situasi berikut:
- Rasa sakit dan ruam terjadi di dekat mata. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan mata permanen.
- Anda berusia 60 atau lebih, karena usia secara signifikan meningkatkan risiko komplikasi.
- Anda atau seseorang dalam keluarga Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah (karena kanker, obat-obatan atau penyakit kronis).
- Ruam menyebar luas dan menyakitkan.
Rekomendasi produk untuk Herpes Zoster: Transfer Factor Plus.
Cara mendiagnosa herpes zoster.
Diagnosis biasanya melibatkan riwayat medis dan dengan pemeriksaan fisik. Diagnosis juga dapat mencakup:
- Menggosok kulit. Menggosok kulit dengan lembut untuk mengetahui apakah virus herpes zoster atau virus lain.
- Tes darah
Demikianlah pengertian herpes zoster (Herpes zoster adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam yang menyakitkan), gejala, penyebab, faktor risiko, dan kapan Anda harus ke dokter jika curiga terkena herpes zoster, semoga bermanfaat.